Home Internasiional Gabung Global Sumud Flotilla, Indonesia Dukung Armada Kemanusiaan Terbesar untuk Tembus Blokade Gaza

Gabung Global Sumud Flotilla, Indonesia Dukung Armada Kemanusiaan Terbesar untuk Tembus Blokade Gaza

263
0
SHARE
Gabung Global Sumud Flotilla, Indonesia Dukung Armada Kemanusiaan Terbesar untuk Tembus Blokade Gaza

Keterangan Gambar : Gerakan tersebut merupakan bagian dari inisiatif internasional yang melibatkan lebih dari 44 negara, dengan ratusan aktivis, dokter, pengacara, jurnalis, seniman, dan tokoh masyarakat yang siap berlayar menuju Gaza melalui jalur laut akhir Agustus dan awal September 2025. (sumber foto : ist/pp)

JAKARTA PJMINews.com  – Dukungan rakyat Indonesia terhadap kemerdekaan Palestina memasuki babak baru dengan bergabungnya dalam Global Sumud Flotilla melalui Sumud Nusantara, misi kemanusiaan lintas negara yang diklaim sebagai aksi perlawanan sipil terbesar dalam sejarah modern untuk menembus blokade ilegal penjajah Zionis Israel di Gaza. 

Gerakan tersebut merupakan bagian dari inisiatif internasional yang melibatkan lebih dari 44 negara, dengan ratusan aktivis, dokter, pengacara, jurnalis, seniman, dan tokoh masyarakat yang siap berlayar menuju Gaza melalui jalur laut akhir Agustus dan awal September 2025. 

Armada kemanusiaan itu bertujuan mengirim bantuan kemanusiaan penting sekaligus menyampaikan pesan yang kuat, yaitu dunia tidak akan tinggal diam terhadap genosida dan blokade yang telah berlangsung selama 18 tahun terhadap lebih dari dua juta penduduk Gaza.

Dalam konferensi pers di Ruang Berkarya Perpustakaan Jakarta, Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat, Jumat (15/8/2025), Indonesia Country Director Sumud Nusantara Rifa Berliana Arifin menegaskan, misi ini bukan sekadar pengiriman bantuan kemanusiaan, melainkan bagian dari perlawanan sipil global terhadap ketidakadilan. 

“Ketika dunia resmi gagal menghentikan blokade dan genosida, masyarakat sipil dari berbagai negara turun tangan. Sumud Nusantara adalah wujud tekad Asia Tenggara untuk berdiri di garis depan,” ujar Rifa 

Indonesia, sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia dan sejarah panjang mendukung Palestina, dinilai memiliki legitimasi moral dan politik untuk menjadi penggerak utama. 

Ketua MUI Pusat Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional, Prof. Dr. Sudarnoto Abdul Hakim, M.A., menyatakan dukungan penuh pada gerakan Global Sumud Flotilla dan menyerukan umat Islam untuk memperkuat sumud, keteguhan dan kesabaran, dalam mendukung Palestina, baik melalui aksi politik, kemanusiaan, maupun doa. 

Kata sumud dalam bahasa Arab berarti keteguhan atau steadfastness, sebuah konsep yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas perjuangan Palestina. Melalui misi ini, para penyelenggara berharap menghubungkan keteguhan rakyat Gaza dengan gerakan solidaritas global. 

“Saat Flotilla ini berlayar, ia membawa lebih dari sekadar bantuan. Ia membawa pesan bahwa tanggung jawab atas keadilan adalah milik kita semua,” pungkas Rifa. Adapun perwakilan Aqsa Working Group yang akan berangkat dengan delegasi kapal Sumud Nusantara, Farid Zanzabil Al Ayubi mengatakan bahwa gerakan ini bisa dikatakan sebagai ‘Badai Kapal’ yang terinspirasi dari Taufanul Aqsa. “InsyaAllah kita akan menembus blokade yang ada di Gaza, kita akan memberikan bantuan-bantuan makanan, minuman dan apapun yang diperlukan oleh rakyat Gaza saat ini”, imbuhnya. 

Agenda di Indonesia: Dari Parlemen Hingga Aksi Damai Nasional Di Indonesia, rangkaian agenda Sumud Nusantara dimotori oleh Aqsa Working Group (AWG) dan didukung berbagai elemen masyarakat sipil. Kegiatan dimulai pada 13 Agustus 2025 dengan pertemuan resmi bersama Ketua BKSAP DPR RI Mardani Ali Sera setelah sebelumnya pertemuan dengan Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid untuk membahas dukungan diplomasi kemanusiaan. Keesokan harinya, 14 Agustus, AWG Pusat menggelar aksi damai bertema Sumud Flotilla di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta. 

Pada 15 Agustus, aksi damai serentak berlangsung di 15 kota besar Indonesia, bersamaan dengan konvoi solidaritas di Maladewa dan Filipina, serta konferensi pers Sumud Nusantara di TIM, Jakarta. Kegiatan berlanjut pada 16 Agustus dengan Talkshow Sumud Nusantara dan kedatangan delegasi internasional, dilanjutkan Global Peace Convoy pada 17 Agustus, sebelum tim melanjutkan perjalanan ke Thailand (18–19 Agustus) dan Malaysia (20–21 Agustus). Puncak pelepasan Sumud Nusantara di Malaysia dijadwalkan 23 Agustus, dilepas langsung oleh Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim. 

18 Tahun Blokade dan Krisis Kemanusiaan Gaza Blokade Gaza diberlakukan Israel sejak 2007 setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, memenangkan pemilu legislatif Palestina. Pembatasan darat, laut, dan udara ini membatasi masuknya barang esensial seperti obat-obatan, bahan bakar, dan pangan, serta melarang kebebasan bergerak bagi penduduk Gaza. Menurut laporan PBB, 80% penduduk Gaza kini bergantung pada bantuan kemanusiaan, tingkat pengangguran mencapai lebih dari 50%, dan sistem kesehatan berada di ambang kolaps. Kondisi semakin memburuk sejak agresi militer penjajah Zionis 7 Oktober 2023, yang oleh berbagai organisasi HAM internasional, termasuk Amnesty International dan Human Rights Watch, dikategorikan sebagai potensi kejahatan perang dan genosida. 

Misi Global Sumud Flotilla: Dari Laut Menuju Keadilan
Global Sumud Flotilla berangkat dari keyakinan bahwa aksi sipil kolektif dapat memecah isolasi Gaza. Armada akan terdiri dari kapal penumpang besar hingga perahu nelayan, berangkat dari Spanyol pada 31 Agustus, disusul Tunisia dan pelabuhan lain pada 4 September. Negara peserta meliputi Malaysia, Indonesia, AS, Brasil, Italia, Maroko, Sri Lanka, Tunisia, Belanda, Kolombia, dan puluhan lainnya. Armada ini merupakan kolaborasi empat koalisi besar: Maghreb Sumud Flotilla, Global Movement to Gaza, Freedom Flotilla Coalition, dan Sumud Nusantara. Lebih dari 6.000 aktivis telah mendaftar untuk berpartisipasi atau mendukung dari darat. Kegiatan pendukung meliputi aksi massa di pelabuhan-pelabuhan kunci seperti Barcelona, Tunis, dan Kuala Lumpur, serta kamp pendidikan publik tentang sejarah dan realitas Gaza.  

Tentang Sumud Nusantara 
Sumud Nusantara adalah gerakan gabungan mewakili negara-negara Asia. Terdiri dari Indonesia, Malaysia, Filipina, Maladewa, Bangladesh, Bhutan, Thailand, Sri Lanka, Nepal, dan Pakistan. 

Gerakan ini terintegrasi dengan aksi Global Sumud Flotilla yang akan mendobrak blokade di Jalur Gaza. Global Sumud Flotilla terdiri dari 44 negara di seluruh dunia, yang merupakan aksi progresif dari pelayaran Kapal Madleen dan Handala sebelumnya 

Aqsa Working Group sebagai Country Director Indonesia dari Sumud Nusantara mengkoordinir kegiatan konvoi sumud di Indonesia bersama beberapa Lembaga Palestina di Indonesia. Persatuan aktivis ini nantinya akan mengirimkan relawan untuk berlayar bersama Sumud Nusantara dari Malaysia. 

Adapun rangkaian kegiatan sebelum pengiriman relawan adalah konvoi darat ataupun aksi damai di setiap negara yang akan ditutup dengan flag off delegasi Flotilla pada 23 Agustus 2025 dari Dataran Merdeka, Kuala Lumpur Malaysia. (rd/pjminews)