PJMINews.com - Batam, Kepulauan Riau – Pada 24-26 Juli, Kantor Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Centers for Disease Control and Prevention/CDC), Kedutaan Besar AS di Jakarta dan Sekretariat Program Pelatihan Epidemiologi Lapangan (FETP) Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) menyelenggarakan lokakarya penulisan ilmiah di Batam untuk dosen universitas dan petugas kesehatan kabupaten dan provinsi yang menjadi mentor peserta FETP. Lokakarya ini bertujuan untuk melatih para mentor dalam keterampilan yang diperlukan untuk membimbing siswa melalui proses produksi dan penerbitan naskah, dengan tujuan akhir untuk meningkatkan penyebaran data epidemiologi untuk masyarakat global.
“Lokakarya ini merupakan langkah penting dalam membina generasi penulis dan peneliti ilmiah masa depan di Indonesia dengan keterampilan tingkat lanjut dalam penulisan ilmiah dan penerbitan naskah. Melalui program ini, kami tidak hanya meningkatkan kemampuan individu tetapi juga memperkuat ekosistem ilmiah,” kata Direktur CDC Indonesia Dr. Rebecca Merrill. “Berinvestasi dalam inisiatif pengembangan kapasitas seperti ini sangat penting guna mendukung tenaga kerja ilmiah yang tangguh yang dapat membantu mengatasi tantangan kesehatan masyarakat yang kompleks bagi di Indonesia dan di seluruh dunia.”
CDC membantu membangun dan mendukung FETP di seluruh dunia, dengan tujuan untuk mengembangkan tenaga kerja epidemiologis yang terampil—sering disebut sebagai "detektif penyakit"—yang mampu mengumpulkan data penting dan menerjemahkannya menjadi wawasan yang dapat ditindaklanjuti. Kemenkes memulai FETP-nya melalui kemitraan dengan CDC pada tahun 1982, yang berarti CDC dan Kemenkes telah bekerja sama selama lebih dari 40 tahun untuk mengadaptasi dan memperkuat pelatihan dan pengalaman praktik lapangan bagi para "detektif penyakit" yang jumlahnya terus bertambah.
“Lokakarya ini telah secara signifikan meningkatkan pemahaman para mentor FETP Indonesia tentang cara mengomunikasikan temuan investigasi lapangan mereka secara efektif,” kata Dr. Ansariadi, Direktur FETP di Universitas Hasanuddin. “Lokakarya ini juga membekali para mentor FETP Indonesia dengan keterampilan dan kepercayaan diri yang dibutuhkan untuk menulis dan menerbitkan artikel ilmiah yang terstruktur dengan baik.”
CDC dan Kemenkes akan menyelenggarakan pelatihan kedua pada bulan September. Dipimpin oleh Dr. Bao-Ping Zhu, Direktur CDC untuk Kantor Kualitas Sains dan Layanan Perpustakaan, sesi mendatang ini akan memberikan panduan tambahan yang mendalam tentang penulisan naskah untuk lebih menyempurnakan keterampilan para peserta.
LEAVE A REPLY