Keterangan Gambar : Ketua Umum BKsPPI Prof. DR. KH Didin Hafidhuddin, M.Si, saat membuka pelatihan. (foto ipl)
Bogor, parahyangan-post.com-Badan Kerjasama Pondok Pesantren Indonesia (BKsPPI) menggelar 'Pelatihan Nasional Kepemimpinan dan Manajemen Pesantren' di Pondok Pesantren Darul Muttaqien, Parung Bogor, Jumat - Ahad, (19-21 Januari 2018).
Acara dihadiri perwakilan ponpes daei seluruh Indonesia, diantaranya Sumatera Selatan, Makassar, Medan dan Bogor, dibuka langsung oleh Ketua Umum Prof Dr KH Didin Hafidhuddin MSi.
Dalam sambutannya, Kyai Didin mengatakan, acara tersebut digelar dalam rangka menyatukan hati, pikiran dan langkah antar peserta pelatihan sekaligus menguatkan peran masing-masing ponpes di tengah masyarakat.
"Pesantren adalah aset kita semua yang tidak boleh disia-siakan dan tidak boleh diintervensi oleh kelompok-kelompok yang sesungguhnya akan menghancurkan pesantren. Apalagi di tahun 2018, kita tahu ini tahun politik, tahun panas, kita tidak ingin pesantren ikut terlibat kemudian hancur," ujarnya.
Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu mengingatkan, fungsi utama pesantren adalah menjaga dan memperjuangkan agama. "Siapapun boleh berpartisipasi tetapi dengan catatan tujuannya untuk kemajuan agama, membangun izzah umat serta melahirkan ulama sekaligus para mujahid," jelas Kyai Didin.
Pertemuan tersebut juga untuk menguatkan budaya di ponpes yang sudah terbangun sejak dahulu. "Terutama budaya adab, adab adalah ruh dari pendidikan bahkan para ulama mengatakan adab dahulu baru ilmu. Apalagi persoalan pendidikan saat ini adalah sudah mulai hilangnya adab, karena itu ponpes harus mempertahankan mengembangkan soal adab ini," ungkap Kyai Didin.
Selain itu, fungsi pesantren juga untuk memperkuat ibadah dan muamalah khususnya bidang ekonomi secara berjamaah. "Kita juga harus membangun ekonomi jamaah bukan ekonomi kapitalistik dan individualistik. Karena ketika ekonomi dikuasai non muslim maka itu adalah bunuh diri, oleh sebab itu ponpes harus menjadi contoh masalah pengembangan ekonomi jamaah ini," tuturnya.
"Dan tidak lupa, fungsi pesantren juga untuk melahirkan para ulama yang mengerti kepemimpinan, para ulama yang mengerti tentang persoalan yang terjadi di tengah-tengah masyarakat," tambah Kyai Didin.
Sementara itu Ketua Panitia Ustaz Ahmad Sastra mengatakan, kegiatan tersebut adalah pelatihan perdana yang digelar BKsPPI Pusat, karena itu peserta kita batasi hanya 50 orang saja.
"Kita akan bertukar pengalaman antar pesantren, kita juga memperkuat ukhuwah yang saat ini mulai dilupakan. Kita punya potensi banyak tapi masih bercerai berai, karena itulah BKsPPI mempelopori upaya penyatuan umat melalui pesantren ini," tambah Sastra.
Ikut memberi materi dalam pelatihan tersebut, antara lain, KH Bachtiar Nasir, Dr Hamid Fahmi Zarkasy, Dr Syafii Antonio, Dr Akhmad Alim, Dr Nirwan Syafrin Manurung, KH Mahmud Ali Zain dan lainnya. [pp/rls/ipl ]
LEAVE A REPLY