Keterangan Gambar : Rektor Institut Tazkia Dr. Murniati Mukhlisin, M.Acc., CFP, (foto Tazkia)
Institut Tazkia Terpilih Sebagai Kampus Penyedia Pendidikan Keuangan Syariah Terbaik di Dunia
Diberikan oleh GIFA yang Berpusat di Inggris
Bogor , parahyangan-post.com- Institut Agama Islam Tazkia mendapat penghargaan Istimewa dari Global Islamic Finance Award (GIFA) yang berpusat di Inggris. Kampus yang berlokasi di Sentul, Bogor, Jawa Barat ini terpilih sebagai Kampus Penyedia Pendidikan Keuangan Syariah Terbaik di Dunia. Mengungguli berbagai lembaga pendidikan yang tersebar lebih dari 60 Negara.
Menurut Rektor Institut Tazkia Dr. Murniati Mukhlisin, M.Acc., CFP, penghargaan diberikan Senin, 14 September 2020 / 26, Muharram 1442 di Islamabad, Pakistan, namun seremonial berlangsung secara virtual (daring) menyesuaikan situasi Pandemi Covid-19.
Dalam sambutannya Dr. Murniati mengatakan, komitmen Tazkia adalah mencapai visi 2025 yaitu menjadi rujukan bagi calon pemimpin bisnis dan intelektual kelas dunia berkarakter. T-A-Z-K-I-A (Tauhid-Amanah-Zero Defect-Knowledge Competence-Innovative Istiqamah-Achievement Through Team Work.
“Penghargaan GIFA 2020 ini tentunya memberikan motivasi bahwa kami harus terus bergerak lebih cepat,” harapnya.
Lebih jauh dikatakan Murniati, penghargaan tersebut adalah buah dari kontribusi tulus Kampus Tazkia. Tidak kurang dari 20 Tahun, Tazkia telah ikut menghadirkan nuansa ekonomi syariah di tanah air. Tazkia menjadi pelopor dengan memperjuangkan hadirnya Sekolah Tinggi Ekonomi Islam yang kini telah alih status menjadi Institut Agama Islam Tazkia.
Berbarengan dengan itu melalui payung Tazkia Consulting, dosen dan peneliti Kampus Tazkia membantu proses konversi banyak bank konvensional menjadi syariah di antaranya adalah Bank Syariah Mandiri, Bank BRI Syariah. Dosen dan peneliti Kampus Tazkia itu juga memberikan kontribusi untuk bank milik pemerintah daerah menjadi Unit Usaha Syariah dan Bank Umum Syariah seperti Bank NTB Syariah, Bank Aceh Syariah, dan akan menyusul bank-bank daerah dengan program kerjasama yang terus dikembangkan oleh Kampus Tazkia. Begitu juga sektor lainnya seperti asuransi, entitas bisnis, koperasi dan UMKM syariah.
Dosen dan peneliti Kampus Tazkia juga terus berupaya memberdayakan masyarakat melalui Baitul Tamkin Tazkia Madani (sistem pemberdayaan ekonomi masyarakat kurang mampu) yang telah sukses diadopsi oleh Pemprov NTB dan juga dikembangkan di beberapa wilayah di Jawa Barat.
“Dosen dan peneliti Kampus Tazkia juga terus menjalin kerjasama dengan Otoritas Jasa Keuangan, Bank Indonesia, Komite Nasional Ekonomi Keuangan Syariah, Kementerian Keuangan, Kementerian Pemuda dan Olahraga untuk berkontribusi dalam pencapaian Indonesia sebagai Pusat Ekonomi dan Keuangan Syariah di level mancanegara,” tambahnya.
Kampus Tazkia, lanjut Murniati, telah menghadirkan kelas internasional yang bekerjasama dengan kampus - kampus di lebih dari 10 negara yang ikut mendorong kurikulum ekonomi dan keuangan syariah diantaranya adalah kampus di Yordania, Maroko, Jepang, Inggris, Spanyol, Turki, Rusia.
Manajemen Institut Tazkia juga menyediakan program Hafizpreneur dan Hafiznomist, program hafalan 30 juz kombinasi program sarjana ekonomi / bisnis. Diharapkan Al-Qur'an bisa hadir di setiap kegiatan termasuk ketika mengimplementasikan ekonomi dan bisnis para mahasiswa dan alumni.
“Upaya peningkatan kualitas dosen selalu rutin dilakukan bukan hanya di level nasional tapi juga di level internasional. Termasuk di antaranya pengiriman dosen ke KBRI/KJRI luar negeri untuk memberikan pencerahan tentang peranan syariah di tataran keluarga dan industry,” rincinya lagi.
Semua upaya yang Institut Tazkia lakukan, lanjutnya, tidak hanya berbuah kontribusi real di masyarakat, tapi juga penghargaan yang dicapai oleh Institut Tazkia kali ini sebagai Lembaga Penyedia Pendidikan Keuangan Syariah Terbaik di Dunia (The Best Islamic Finance Education Provider).
“Dengan pencapaian ini, Institut Tazkia semakin yakin menyongsong masa depan menggapai visi global dan menghadirkan solusi ekonomi syariah yang lebih luas bagi masyarakat Indonesia bahkan dunia,” tutup Murniati.*** (aboe/pp/tazkia)
LEAVE A REPLY