Keterangan Gambar : Direktur Eksekutif DEMI, H. Agusdin.
Jakarta, parahyangan-post.com Dewan Ekonomi Masjid Indonesia (DEMI) akan mendirikan Institut Manajemen Masjid di Ciawi dalam waktu dekat. Hal tersebut disampaikan Direktur Eksekutif DEMI H.Agusdin.
“Berdasarkan rekomendasi dari Focust Group Discussion (FGD) yang berlangsung Minggu 14 Januari 2018, pendirian institute tersebut merupakan salah satu usulan yang mengemuka kuat,” tutur H. Agusdi dalam rilis hasil FGD yang disampaikan kepada parahyangan-post.com.
Lebih jauh Agusdin mengatakan, selain pendirian institut manajemen masjid itu, forum juga meminta pemerintah agar pengelolaan dana haji dilakukan secara transparan.
“Makanya DEMI akan melakukan audensi dengan komisi VIII DPR RI meminta Badan Pengelola Keuangan Hajid (BPKH) menjalankan tugasnya sesuai dengan amanah UU 34-2014,” tambahnya.
Pusat Kewirausahaan
Hal-hal lain yang mencuat dalam FGD tersebut adalah ingin memungsikan masjid, sebagaimana yang dilakukan di zaman Rasulullah, yaitu sebagai pusat dari segala kegiatan umat, termasuk pusat kegiatan ekonomi.
Makanya DEMI, ingin menjadikan masjid sebagai pusat pendidikan kewirausahaan yang Islami, untuk merubah perilaku umat, yang tadinya sebagai konsumen, menjadi produsen dan pengusaha.
DMI juga akan membuatkan materi perkualiahan atau pelajaran/kurikulum khusus di sekolah-sekolah tentang entrepreneurships/kewirausahaan, sehingga minat menjadi pengusaha sudah tumbuh sejak awal, dan masjid-masjid di lembaga pendidikan tersebut perlu mengambil peran lebih dalam implementasi program kewirausahaan ini. (Dilakukan pendampingan, perumusan materi dan melakukan Sertifikasi).
Disisi lain, tambah Agusdin, DEMI akan mendorong berbagai pihak, baik pemerintah, LSM, Lembaga pendidikan, pemerhati di bidang ekonomi, dan stake holder terkait untuk memberikan penguatan edukasi dan informasi tentang pentingnya wirausaha dalam membangun ekonomi umat. Mendorong agar para pengusaha yang telah sukses memberikan pengalamannya kepada calon-calon pengusaha baru dan menjadi roll model bagi generasi muda tersebut. Mendorong para pengusaha menjadi business consultant bagi para pengusaha muda atau calon pengusaha yang ingin menimba ilmu kewirausahaannya.*** (pp/rls/demi)
LEAVE A REPLY